Alhamdulillah musim hujan tiba. Pelajaran apa yg bisa kira petik?
Sebagaimana kita membutuhkan siraman air hujan untuk kebutuhan kita, tanah tandus kita, hewan ternak kita, tanaman kita, dan sebagainya sehingga dapat berlangsung hidup dan subur, maka demikian juga jiwa dan hati kita, ia sangat membutuhkan siraman rohani ilmu yang bersumber dari al-Qur‘an dan hadits agar hati kita tetap berlangsung hidup dan subur. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَـٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌۭ مِّنْهُمْ فَـٰسِقُونَ ﴿١٦﴾ ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يُحْىِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ ٱلْءَايَـٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ ﴿١٧
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. Ketahuilah olehmu bahwa Sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya. (QS al-Hadid [57]: 16–17)
Imam Ibnu Katsir Rahimahullahuta’ala berkata dalam kitabnya Fadha‘il Qur‘an hlm. 111, “Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan ayat kedua setelah ayat sebelumnya sebagai pemberitahuan bahwasanya sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala menghidupkan bumi setelah mati, maka demikian juga Allah Subhanahu wa Ta’ala yang melunakkan hati dengan keimanan dan petunjuk setelah kerasnya hati dengan tumpukan dosa dan maksiat.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melakukan hal itu kepada kita. Sesungguhnya Allah Maha Dermawan lagi Maha Mulia.”