- Kisah Nabi Ismail dalam Al-Qur’an
فَبَشَّرۡنَٰهُ بِغُلَٰمٍ حَلِيمٍ فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعۡيَ قَالَ يَٰبُنَيَّ إِنِّيٓ أَرَىٰ فِي ٱلۡمَنَامِ أَنِّيٓ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِيٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Allah Ta’ala berfirman, “Maka Kami beri Dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar (Ismail). Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (QS. ash-Shaffat): 101-102), Ismail menuruti ajakan ayahnya, dan bejanji pada sang ayah bahwa ia akan bersabar. Ismail memenuhi janji itu dan besabar menghadapinya.
Allah Ta’ala berfirman, “Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan Dia adalah seorang Rasul dan Nabi. Dan ia menyuruh ahlinya untuk (melaksanakan) sholat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.” (QS. Maryam: 54-55)
Allah Ta’ala berfirman, “Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang Tinggi Yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan Sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik. Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa’ dan Zulkifli. semuanya Termasuk orang-orang yang paling baik.” (QS. Shad: 45-48)
Allah Ta’ala berfirman, “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Dan Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. al-Anbiya: 85-86)
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. an-Nisa: 163)
Allah Ta’ala berfirman, “Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?” Katakanlah: “Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang Menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Baqarah: 140)
- Sifat-Sifat Dan Keistimewaan Nabi Ismail
Di antara sifat dan keistimewaan yang dimiliki Nabi Ismail adalah adalah orang yang pertama naik kuda. Sebelumnya, kuda termasuk hewan liar, lalu dijinakkan oleh Ismail dan ia tunggangi. Rasulullah bersabda, “Pergunakanlah kuda (sebagai tunggangan) naiklah secara bergantian, karena ia adalah warisan ayah kalian, Ismail”
Hewan yang satu ini sebelumnya termasuk hewan yang liar, lalu Ismail memanjatkan doa mustajab agar kuda bisa jinak, doanya dikabulkan. Ismail adalah orang yang pertama berbicara menggunakan Bahasa Arab yang fasih. Ismail mempelajari Bahasa Arab dari bangsa Arab ‘aribah dari kabilah Jurhum, amalik dan Yaman yang singgah di dekat Ismail di Mekkah, mereka termasuk bangsa Arab terdahulu sebelum Ibrahim Al-Khalil.
Al-Umawi meriwayatkan, dari Ali bin Mughirah, dari Abu Ubaidah Masma’ bin Malik, dari Muhammad bin Ali bin Husein, dari ayah-ayahnya, dari Rasulullah n, beliau bersabda, “Orang pertama yang berbicara dengan Bahasa Arab dengan fasih adalah Ismail saat ia berusia 14 tahun.”
- Istri Nabi Ismail
Ismail menikah dengan seorang wanita dari Amaliq, lalu ayahnya Ibrahim, memerintahkan agar menceraikan istrinya, lalu Ismail menceraikan istrinya. Al-Umawi menyatakan, “wanita yang dimaksud adalah Umarah bin Sa’ad bin Usamah bin Akil Al-Amaliqi. Setelah itu Ismail menikah dengan wanita lain, lalu Ibrahim memerintahkan untuk meneruskan kehidupan rumah tangga bersamanya. Wanita yang ini adalah Sayyidah binti Madhadh bin Amr Al-Jurhumi. Ada yang menyatakan, Sayyidah ini istri yang ketiga. Sayyidah kemudian melahirkan 12 anak lelaki untuk Ismail.” Muhammad bin Ishaq menyebut nama-nama mereka; Nabit, Qaidzar, Zabil, Maitsa, Masma’, Masy, Dusha, Arar, Yathur, Nabasy, Thaima, Qaidzama. Seperti itulah yang disebutkan ahli kitab sesuai penjelasan yang ada dalam kitab mereka. Menurut kitab mereka, kedua belas anak ini diberitakan akan menjadi orang besar. Hanya saja mereka berdusta terkait penakwilan ini.
Ismail adalah seorang rasul yang diutus untuk penduduk Mekkah dan sekitarnya, seperti kabilah-kabilah jurhum, Amaliq, dan penduduk Yaman. Menjelang kematian, Ismail berwasiat kepada saudaranya, Ishaq, untuk menikahkan putrinya, Nasimah, dengan keponakannya, Aish bin Ishaq, kemudian Nashimah melahirkan calon keturunan Romawi. Konon, mereka ini adalah Bani Ashfar (kuning), karena kulit Aish yang berwarna kuning. Nashimah juga melahirkan calon keturunan Yunani, juga dari keturunan Aish. Nabi Ismail dimakamkan di Hijir bersama ibunya, Hajar, dalam usia 137 tahun.
Diriwayatkan dari Umar bin abdul Aziz, ia menuturkan, “Ismail mengadukan udara panas Mekkah kepada Rabbnya ‘Azza wa Jalla, lalu Allah mewahyukan kepadanya, ‘Sungguh, Aku akan membukakan sebuah pintu surga ke tempat kau dimakamkan, udara sampai kepadamu hingga hari kiamat’.” Nasab Arab Hijaz secara keseluruhan merujuk pada kedua anak Ismail; Nabit dan Qaidzar.
Ikut Partisipasi Mendukung Program, Salurkan Donasi Anda di Sini!