Keutamaan Puasa ‘Asyura – Bulan mulia, Bulan Muharram, sebentar lagi akan menyapa kita dengan keberkahan dan keutamaannya. Meskipun beberapa kalangan menyebutnya sebagai bulan Suro yang identik dengan hal-hal seram dan sial, sebenarnya, bulan ini memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Muslim. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam bulan Muharram adalah berpuasa, khususnya pada hari ‘Asyura (10 Muharram).
Keutamaan Puasa ‘Asyura dalam Islam
Puasa ‘Asyura memiliki keutamaan yang luar biasa, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan umat Muslim untuk melaksanakannya. Beliau bersabda, “Puasa ‘Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162). Keutamaan ini menjadi sebuah peluang besar bagi umat Muslim untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan mendapatkan ampunan Allah SWT.
Muharram: Bulan Berkah dan Keberkahan
Bulan Muharram adalah bulan suci pertama dalam kalender Hijriyah. Saat menyambut bulan ini dengan hati yang tulus, kita akan merasakan berkah dan keberkahan yang melimpah. Puasa di bulan Muharram menjadi cara yang tepat untuk menikmati momen berharga ini dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).
Mengenang Nabi Ibrahim AS
Puasa ‘Asyura juga mengandung makna mendalam karena berkaitan dengan peristiwa penting dalam sejarah Nabi Ibrahim AS. Pada hari ini, Nabi Ibrahim AS diselamatkan dari api oleh Allah SWT sebagai ujian kesetiaan dan kepatuhan beliau. Melalui puasa ini, umat Muslim mengenang keteladanan Nabi Ibrahim AS dalam kesalehan dan kesetiaan kepada Allah SWT.
Berpuasa ‘Asyura: Tanda Kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW
Puasa ‘Asyura juga memiliki arti khusus bagi umat Islam karena menandai kesempatan untuk meneladani Nabi Muhammad SAW. Meskipun beliau tidak sering berpuasa di bulan Muharram, hadirnya ibadah ini dalam agama Islam menjadi tanda kecintaan dan ketaatan umat Muslim kepada Rasulullah SAW.
Menyelisihi Yahudi dengan Berpuasa Kesembilan dan Kesepuluh
Dalam rangka menyelisihi tradisi Yahudi, Rasulullah SAW menganjurkan untuk berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh Muharram. Ini merupakan bentuk ketaatan kepada sunnah Nabi dan menjadi cara menyampaikan pesan bahwa Islam memiliki keistimewaan dan keunikan tersendiri dalam beribadah.
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى.
“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan,
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
“Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)- kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan,
فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.
“Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134)
Muharram: Bulan Penuh Kebaikan dan Doa
Bulan Muharram adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan amal ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam bulan ini, kita diajak untuk memperbanyak doa dan istighfar, serta berpuasa sebagai bentuk ibadah dan penghormatan terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW.
Berpuasa ‘Asyura: Pintu Kebahagiaan dan Keberkahan
Puasa ‘Asyura menjadi pintu kebahagiaan dan keberkahan bagi umat Muslim. Dengan penuh kesadaran dan ketulusan hati, berpuasa di bulan Muharram membawa banyak manfaat dan rahmat Allah SWT. Puasa ini akan membersihkan diri kita dari dosa-dosa, mendekatkan diri kepada-Nya, dan meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW.
Bulan Muharram adalah waktu yang spesial bagi umat Muslim untuk beribadah dan meraih keberkahan. Puasa ‘Asyura memiliki keutamaan luar biasa dan menjadi kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa serta mendapatkan ampunan Allah SWT. Dalam menyambut bulan ini, kita bisa meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW dan menyelisihi tradisi Yahudi dengan berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh Muharram. Mari manfaatkan bulan Muharram dengan berbagai amal ibadah dan doa, sehingga kita dapat meraih kebahagiaan dan keberkahan dari bulan yang mulia ini. Puasa ‘Asyura menjadi salah satu pintu yang membawa kita menuju sisi kebaikan dan kesucian di bulan Muharram yang penuh berkah.