SERI SIROH NABI ﷺ: UPAYA MENGHENTIKAN DAKWAH ISLAM

Gambar. Berbagai Upaya Menghentikan Dakwah - www.pedulifajrifm.org

Bagikan :

BERBAGAI UPAYA UNTUK MENGHENTIKAN DAKWAH

  1. Ejekan dan hinaan serta berbagai macam tuduhan : Hal tesebut Alloh kisahkan dalam al-Quran “Mereka berkata: Hai orang yang diturunkan al-Quran kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila” (QS. Al-Hijr :6).

Jika Rosululloh ﷺ sedang duduk dikelilingi oleh sahabat-sahabatnya yang miskin mereka mengejeknya: “Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Alloh kepada mereka?” (QS. Al-An’am: 53).  Mereka sering menertawakan kaum muslimin, saling mengedipkan mata penuh ejekan jika kaum muslimin berlalu di hadapan mereka, dan menuduh mereka sebagai orang-orang sesat (Qs. al-Muthoffifin : 29-33).

Baca Artikel Lainnya!

  1. Menyebarkan isu negatif dan berbagai bentuk syubhat terhadap ajaran yang dibawa Rosululloh : Mereka mengatakan bahwa al-Quran adalah kebohongan dan dongengan orang-orang dahulu (QS. al-Furqon : 4-5).
  2. Penawaran : Di antara penawaran yang  mereka ajukan kepada Rosululloh ﷺ adalah berupa ibadah secara bergantian, yaitu dalam satu tahun Rosululloh ﷺ beribadah kepada tuhan mereka, lalu di tahun berikutnya mereka beribadah kepada Tuhan Beliau. Tawaran yang sangat lucu tersebut langsung ditolah oleh Alloh Ta’ala dengan menurunkan surat al-Kafirun : “Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku. (QS. al-Kafiruun : 1-6).
  3. Penindasan dan penyiksaan: Berbagai bulan telah berlalu, namun upaya mereka belum membuahkan hasil, maka kaum kafir Quraisy kembali berkumpul untuk menentukan langkah berikutnya. Musyawarah yang dipimpin langsung oleh Abu Lahab itu akhirnya menyepakati cara kekerasan terhadap Rosululloh ﷺ beserta sahabatnya. Namun untuk melakukan kekerasan terhadap Rosululloh ﷺ tidak semua orang kafir berani melakukannya, mengingat kedudukannya yang sangat dihormati di tengah masyarakat Arab Quraisy waktu itu, ditambah perlindungan yang diberikan pamannya, Abu Tholib, tokoh yang sangat disegani pula oleh masyarakatnya. Hanya tokoh-tokoh mereka saja yang penuh kedengkian yang berani mengganggunya secara fisik, seperti Abu Lahab, Abu Jahal, Ubay bin Khalaf dan yang lainnya. Berbagai tindakan menyakitkan diterima Rosululloh ﷺ dari Abu Lahab dan kawan-kawannya. Pernah sekali waktu Rosululloh ﷺ shalat di hadapan Ka’bah, sementara di sisi lain tokoh-tokoh kafir Quraisy sedang berkumpul. Ketika Beliau sedang sujud salah seorang di antara mereka mengambil isi perut onta yang baru disembelih kemudian dilemparkan ke atasnya, sehingga Rosululloh ﷺ tidak kuasa bangun dari sujud. Akhirnya datang Fatimah anaknya, lalu dia angkat kotoran tersebut dari tubuh bapaknya ﷺ. Adapun penyiksaan dan penindasan kepada selain Rosululloh ﷺ, khususnya kepada kaum lemah, lebih keras mereka lakkukan.  Misalnya pamannya Utsman bin Affan ketika dia masuk Islam, dirinya dilipat oleh tikar, lalu dibuatkan asap dari bawah. Mush’ab bin Umair, setelah masuk Islam, dia diusir oleh ibunya dan tidak diberi makan, sehingga kehidupannya sangat sengsara. Padahal sebelumnya dia dikenal sebagai pemuda yang hidup mewah. Ketika Bilal bin Rabah masuk Islam, oleh tuannya, Umayyah bin Khalaf al-Jumahi, diikat dengan tali di lehernya lalu di perintahkan anak-anak untuk menariknya mengelilingi Ka’bah. Bahkan lebih kejam dari itu, di suatu hari di musim panas dia diseret keluar lalu dihempaskan ke tanah, kemudian sebongkah batu besar diletakkan di atas dadanya sambil berujar : “Demi Tuhan, engkau akan terus seperti ini hingga mati atau engkau mengingkari Muhammad dan kembali beribadah kepada Latta dan Uzza”. Namun dalam kondisi seperti itu Beliau hanya mengatakan : “Ahad…..Ahad…..” hingga kemudian datang Abu Bakar dan menebusnya dengan sejumlah uang untuk dimerdekakan.
  4. Ammar bin Yasir radhiAllohu ‘anhu dan kedua orang tuanya masuk Islam. Beliau adalah budak pada Bani Makhzum. Orang-orang musyrik yang dipimpin Abu Jahal menyeret mereka ke padang pasir dan membiarkan mereka tersiksa di tengah terik matahari yang menyengat. Rosululloh ﷺ sempat melewati mereka, Beliau berpesan “Sabarlah wahai keluarga Yasir, janji untuk kalian adalah surga”. Yasir, bapaknya Ammar, akhirnya meninggal karena tak kuasa menahan siksaan. Sedang ibunya, Sumayyah (Ummu Ammar) oleh Abu Jahal ditusuk kemaluannya dengan sebilah tombak hingga dia gugur dan dikenal sebagai wanita pertama yang syahid dalam Islam, sedangkan Ammar sendiri terus disiksa semakin berat oleh mereka, seraya berkata : “Kami tidak akan bebaskan kamu sampai kamu mencaci Muhammad dan memuji Latta dan Uzza”. Ammar tak kuasa menahan siksaan sehingga terucap darinya pujian terhadap tuhan-tuhan mereka karena terpaksa. Akhirnya dia menghadap Rosululloh ﷺ sambil menangis dan meminta maaf. Kemudian Alloh menurunkan ayat-Nya : “Barangsiapa yang kafir kepada Alloh sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Alloh), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa). (QS. an-Nahl : 106).

Begitu pula Khabbab bin Art, Zunairah, dan sahabat-sahabat lainnya yang mendapat berbagai bentuk siksaan atas keimanan mereka. Kesimpulannya tidak ada seorangpun dari kaum lemah yang diketahui masuk Islam kecuali mereka mengalami berbagai bentuk penyiksaan.

Yuk! Bersama Luaskan Dakwah dengan Sedekah Jariyah

Categories