SERI SIROH NABI ﷺ: DAKWAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI

Gambar. Dakwah secara sembunyi-sembunyi - www.pedulifajrifm.org

Bagikan :

DAKWAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI (SIRRIYAH)

  1. Sebagai tempat kelahiran dan pertumbuhan, maka kota Makkah dijadikan Rosululloh ﷺ sebagai titik tolak dakwahnya. Pada awalnya, metode dakwah yang dilakukan Rosululloh ﷺ bersifah sirriyah (sembunyi-sembunyi), berlangsung selama tiga tahun pertama dalam dakwahnya. Hal tersebut mengingat kedudukan Rosululloh ﷺ yang masih lemah, ditambah kandungan dakwah Beliau yang sangat bertolak belakang dengan keyakinan prinsip masyarakatnya yang penuh dengan nilai-nilai kesyirikan.
  2. Lapisan masyarakat yang paling pertama Beliau serukan ajaran Islam tentu saja adalah keluarga dan kenalan dekatnya, itupun Beliau pilih hanya kepada mereka yang ada tanda-tanda kebaikan pada dirinya. Usaha Beliau tidak sia-sia. Pada hari-hari pertama dakwahnya terkumpul sejumlah orang yang menerima dakwahnya dengan penuh keyakinan dan penghormatan terhadap Rosululloh ﷺ. Merekalah yang dalam sejarah Islam dikenal sebagai as-Saabiquunal Awwaluun (Generasi Pertama yang Menerima Islam).
  3. Orang terdepan dari kelompok ini adalah isterinya sendiri, Ummul Mu’minin, Khadijah binti Khuwailid, kemudian budaknya, Zaid bin Haritsah, lalu sepupunya, Abi bin Abi Thalib radhiAllohu ‘anhu yang saat itu masih belia dan dirawat oleh Rosululloh ﷺ, kemudian sahabat dekatnya, Abu Bakar as-Shiddiq radhiAllohu ‘anhu.

Baca Artikel Lainnya!

  1. Abu Bakar radhiAllohu ‘anhu, setelah masuk Islam, langsung turut serta berdakwah. Lewat usaha Beliau ditambah perangainya yang terpuji serta kedudukannya yang terhormat di tengah masyarakat, dakwahnya cepat memberikan hasil. Tak berapa lama, tercatatlah sejumlah orang yang masuk Islam lewat Beliau, di antaranya: Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, Thalhah bin Ubaidillah  radhiAllohu ‘anhum. Mereka juga digolongkan sebagai generasi pertama dari kalangan para sahabat dan yang banyak berperan dalam dakwah Rosululloh ﷺ berikutnya.
  2. Kemudian, satu demi satu masyarakat Quraisy masuk Islam, seperti Bilal bin Rabah, Abu Ubaidah Amir bin Jarrah, Abu Salamah bin Abd al-Asad, Arqam bin Abi Arqam, Utsman bin Madz’un, Fatimah bintu Khattab (saudara perempuan Umar bin Khattab), Khabbab bin ‘Art, Abdullah bin Mas’ud dan lainnya.
  3. Mereka semua masuk Islam secara sembunyi-sembunyi, karena Rosululloh ﷺ menyampaikan dakwahnya secara individu dan rahasia. Sementara itu, wahyu terus diturunkan, umumnya pendek-pendek, namun memiliki tekanan kuat untuk membersihkan hati dari berbagai kotoran duniawi, sangat sesuai dengan kondisi saat itu yang menuntut kelembutan hati dan jiwa. Selain itu, wahyu yang turun banyak menggambarkan tentang surga dan neraka, hingga seakan-akan terpampang di hadapan mata, hal mana dapat menimbulkan kerinduan seseorang terhadap surga dan ketakutannya terhadap neraka. Sedikit demi sedikit lahirlah ikatan hati yang kuat di antara mereka, kemudian lahirlah rasa ukhuwah dan tolong menolong sehingga semakin mengokohkan keimanan mereka.

  1. Ritual yang sejak awal mereka lakukan adalah ibadah shalat. Namun waktu itu shalat lima waktu belum ditetapkan. Yang mereka lakukan adalah shalat dua raka’at setiap pagi dan petang, sebagaimana firman Alloh Ta’ala : “Dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi”. (Qs. Al-Mu’min : 55). Hal itupun tetap mereka lakukan dengan sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui masyarakat.
  2. Meskipun dakwah tetap dilakukan secara sembunyi-sembunyi, namun lambat laun akhirnya berita tersebut sampai juga ke telinga orang-orang kafir Quraisy. Pada awalnya mereka tidak terlalu menghiraukannya. Mereka menganggap apa yang dilakukan Rosululloh ﷺ tak berbeda dengan apa yang dilakukan oleh beberapa orang sebelumnya yang sekedar ingin menghidupkan nilai keberagamaan. Akan tetapi lama-kelamaan kekhawatiran tersebut muncul juga setelah pengaruh Rosululloh ﷺ kian lama kian kuat dan meluas, mulailah mereka memperhatikan dan mengawasi dakwah Rosululloh ﷺ.

Yuk! Bersama Luaskan Dakwah dengan Sedekah Jariyah

Categories