Rosululloh SAW adalah seorang nabi dan rosul yang sangat menyayangi umatnya. Apapun yang membawa manfaat bagi umatnya maka rosululloh SAW sudah menyampaikannya dan apapun yang membawa mudhorot bagi umatnya maka rosululloh telah melarangnya. Beliau adalah orang yang sangat khawatir terhadap umatnya terjerumus kepada perkara yang dilarang karena jika perkara yang dilarang ini dilakukan maka bahya akan menimpa.
Rosululloh SAW sangat antusias untuk mengajak umatnya melakukan amal sholeh. Segala amal sholeh pada hakikatnya akan membawa manfaat bagi pelakunya baik di dunia maupun akhirat. Tentu ini semua karena adanya rahmat dari Alloh SWT.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ
“Barangsiapa mengerjakan amal yang sholeh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri. Barangsiapa mengerjakan keburukan, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri. Tidaklah Robb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya”. (QS. Fushshilat [41]: 46)
Ketahuilah bahwa manfaat teragung dan terbesar bagi kaum muslim adalah kenikmatan surga dan segala isinya. Dan tentu mudhorot tertinggi bagi umat manusia adalah dimasukkannya mereka kedalam neraka. Oleh karena itu rasululloh selalu memotivasi dan mengajak umatnya agar memperbanyak amal sholeh
Sedekah adalah amal sholeh yang agung dan dengan sedekah kita bisa mendapatkan pahala yang berlipat ganda, bukan hanya itu dengan amalan sedekah dapat menjadi sebab terlindungnya kita dari api neraka.
Padahal panas api neraka 70 kali lipat dibandingkan panas api dunia. Panas yang tak terkira, dan tak ada satupun manusia yang mampu bertahan dari siksa yang demikian pedih.Wal’iyadzubillah, kita memohon perlindungan kepada Alloh subhanahu wa ta’ala dari siksa neraka.
1. Selamatkan diri dari api neraka walau hanya sedekah kurma
Maksud menyelamatkan diri disini adalah dilakukan dengan cara mengerjakan amal sholeh dengan sebab itu kita berharap mendapatkan lindungan dari Alloh SWT.
Adi bin Hatim rodhiallohu anhu menceritakan bahwa suatu hari Nabi sholallohu alaihi wasallam menyampaikan tentang perihal neraka. Beliau memalingkan wajah seraya mengucapkanisti’adzah (memohon perlindungan kepada Alloh ta’ala) dan bersabda:
“Berlindunglah kalian dari api neraka walaupun dengan separuh kurma. Barangsiapa tidak memilikinya maka hendaklah dengan kata-kata yang baik”. (HR. al-Bukhori dan Muslim)
Di sini kita bisa melihat rasululloh memerintahkan kita untuk melindungi diri kita dari api neraka walau hanya dengan sedekah kurma.
Dalam hadits lain diriwayatkan bahwa beliau bersabda:
“Setiap kalian pasti akan diajak bicara oleh Robb-ya di akhirat kelak, dimana tidak ada penterjemah antara dia dengan Alloh. Lalu dia melihat ke sebelah kanannya, dan yang terlihat hanyalah apa yang telah dikerjakannya (di dunia). Dia pun melihat ke sebelah kiri, dan yang terlihat hanyalah apa yang telah dikerjakannya (di dunia). Lalu dia melihat ke depan, dan yang ia lihat hanya ada neraka di hadapannya. Karena itu, berlindunglah kalian dari api neraka walaupun dengan separuh kurma. Barangsiapa tidak memilikinya maka hendaklah dengan kata-kata yang baik”. (HR. al-Bukhori dan Muslim)
Dari hadits ini kita mendapatkan pelajaran bahwa jangan meremehkan sedekah sekecil apapun karena hal itu bermanfaat bagi pelakunya, tapi jangan dengan ini kita malah mengeluarkan sedekah yang ala kadarnya saja akan tetapi sebagai seorang muslim sebaiknya berantusias untuk sedekah dengan sesuatu yang terbaik. Mudah-mudahan dengan sedekah terbaik ini dapat melindungi kita dari api neraka dengan izin Alloh SWT.
2. Berpahala besar walau hanya sedekah kurma
Ketahuilah bahwa Alloh adalah asy-Syakur (Maha Bersyukur) dan Dia tidak akan menyia-nyiakan amalan hambanya, bahkan Alloh akan membalas amalan hambanya dan tidak akan mengurangi pahala sedikitpun, Alloh akan melipatgandakan pahala orang-orang yang bersedekah.
Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:
لْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ ۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (8) وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ (9)
“Timbangan (atas amal) pada hari itu (di akhirat) adalah kebenaran (keadilan). Barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya, mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami”. (QS. al-A’rof [7]: 8-9).
Oleh karena itu, mari kita berpacu, berlomba dengan memperbanyak sedekah, seraya berharap agar Alloh subhanahu wa ta’ala menerimanya, dan menjadikan amal-amal tersebut sebagai salah satu pemberat timbangan kita di akhirat kelak.